#HYPERPOTENTIAL
Part 1
MAZMUR 139 : 13 – 14
“sebab
Engkaulah yang MEMBENTUK buah
pinggangku, MENENUN aku dalam
kandungan ibuku, aku bersyukur karenaKEJADIANKU
DAHSYAT DAN AJAIB, AJAIB APA YANG
KAU BUATDAN JIWAKU BENAR-BENAR MENYADARINYA”
“POTENSI KITA, TALENTA KITA TELAH DIBENTUK DAN DITENUN-NYA
KETIKA KITA MASIH DALAM KANDUNGAN IBU KITA,GUYSJ”
ROMA 8 : 30 “
danMEREKA (saya) yang DITENTUKAN-NYA
dari semula, MEREKA (saya) itu juga yang DIPANGGIL-NYA. Dan MEREKA
(saya) yang DIPANGGIL-NYA, MEREKA (Saya) itu juga DIBENARKAN-NYA.
Dan MEREKA (saya) yang DIBENARKAN-NYA, MEREKA (saya) itu juga DIMULIAKAN-NYA”
10 : 59 in
the morning (mohon dibaca al a al a Cintah Laurah Khieeel yah :D) tepat tiba-tiba kenangan ini muncul di kepala
gue. Gue inget banget, kenangan itu tepat tanggal 17 agustus 2014, jam 19.30 acara sentuhan Merah Putih di mulai.
Saat itu untuk pertama kalinya dalam hidup, Tuhan memampukan gue untuk
menampilkan isi cerita dari teater musikal “Thomas dari Matulessy” yang gue
buat dan di tampilkan di depan 600 orang
lebih. Saat itu gw inget banget, gw hanya menulis sebuah karangan biasa-biasa
aja, yang gue yakin banget ga mungkin di tampilin , bahkan di baca sama orang.
Karena bagi gw, Gw hanya suka menulis dan gw suka mengembangkan isi pikiran dan
imajinasi gw secara tersembunyi dan siapapun itu ga akan ada yang tahu apa yang
gue tulis. Hahhaha…saat itu gue bener-bener ga berani unjuk aksi..takut
dikatain lah, takut di anggap sok tahu lah, dsbnya rasa takut dan khawatir
campur kayak gado-gado dalam pikrian gue :D ..Euumm Yummy..yummy.. Gadogado
:G.. Eh bukan Gado2 yah mau dibahas..yuk lanjut…yuuuuukk..
Suddenly,seketika badai mengahajar ombak menghadang
(alllla..dramatisir banget :D ), entah kenapa gw pengen menulis sebuah naskah
fiktif yang bercerita tentang perjuangan seorang pria yang bernama Thomas dari
suatu desa, Dia berjuang membela hak dan menyelematkan desa tempat kelahirannya
dari penjajahan Belanda, gw juga menyertakan lagu-lagu daerah Maluku sebagai
tambahan cerita dari Teater musikal ini. Selama menulis naskah, tiba-tiba ada
kerinduan di hati gue yang Tuhan taruh untuk menampilkan drama ini, gw makin
bersemangat, dan gw brusaha cari dua teman pemusik di greja gue. Alhasil
setelah gw beritahu tentang ide gue tentang naskah drama ini ke mereka, mereka
setuju untuk membantu soal aransemen musik, gue juga di bantu oleh 3 orang guru
sekolah minggu untuk dekorasi dan kostum. TAPI, saat itu gw belum bisa nemuin
pemain-pemain yang serius untuk nampilin naskah ini. gw mulai ambil waktu
berdoa, dan gw minta sama Tuhan pemain terbaik untuk teater musikal gw.
Guys, waktu kita minta Tuhan ambil alih apa yang kita
lakukan dan perjuangkan, jerih payah kita ga akan sia2 malah di bantu dan
dilebihkan berkatnya….Setelah beberapa hari gw mencoba menghubungi satu persatu
pemain, dan ahkirnya Bimsalabimmmm…. terkumpullah 35orang yang didalamnya
Pemuda, remaja dan anak-anak. Mereka excited banget karena mereka di beri
kesempatan untuk berakting dan tampil.
Guys, Jujur saja gw ga punya basic mengajar acting, ga ada
basic mengajar vocal, dan mimik wajah. 2 hal yang gw punya, gw Cuma ngandelin
Tuhan dan Imajinasi gw buat ngajarin 35 pemain dan anak-anak untuk berakting.
Sebulan lebih, Tuhan menyatakan kemuliaanNya dalam latihan-latihan kami.
Sekalipun gw sempet berdebat sama pemain musik, tapi ga membatasi Tuhan menyatakan kekayaan
kemuliaanNya.
Bukan hanya itu gw bener-bener ngeliat kekayaan kemuliaan
Tuhan buat gw dan tim gw dalam persiapan kostum dan panggung,bahkan alat musik
tiba-tiba ditawarkan sama salah satu anggota dan pekerja gereja jadi ga perlu
bayar hanya perlu pakai. Wuihhhhh….. gw dan tim makin bersemangat, guys!!
Tepat tanggal 17 agustus, untuk pertama kalinya gw di beri
tanggung jawab oleh kepala Desa untuk mengadakan acara yang cukup besar ini.
acara ini dihadiri 600 lebih orang dan beberapa kepala-kepala desa dan
Raja-raja dari beberapa desa di Ambon. Kita juga ngundang Bapak Walikota Ambon,
Bpk. Richard Louhenapessy, S.H .
Yang buat gue terkagum-kagum sama Tuhan adalah acara ini
menghasilkan tali silahturahmi yang erat banget antar suku,ras dan agama. Ahkir
dari drama musikal kita menyanyikan lagu “tinggikan” karya Glenn Fredly dan
“Gandong la mari Gandong” lagu perdamaian orang Maluku..gw sempet beli kain
putih panjang, dan sempet gue gunain ketika 600 orang lebih menyanyikan lagu
ini. kain putih ini sebagai tanda perdamaian, kasih sayang, dan tali
silaturahmi yang mengingat semua kita di Ambon..
“Guys ,Gw hanya penulis biasa, gw hanya
suka menulis, gw hanya suka explore imajinasi gw dalam tulisan, dan apa yang
gue suka dipakai Tuhanuntuk menyatakan kemuliaanNYA dalam hidup gue. Sekarang
menulis bukan lagi hobi atau apa yang gue suka. Menulis buat gue adalah
POTENSI, dan gw mendedikasikan tulisan-tulisan gw ini untuk TUHAN YESUS yang
udah membentuk gw.”
KETIKA KITA MENYADARI AJAIB CIPTAAN TUHAN DALAM HIDUP KITA.
KITA AKAN BENAR-BENAR MENGETAHUI POTENSI APA YANG TUHAN
SUDAH BENTUK JAUH DARI SEBELUM MAMA DAN PAPA MERENCANAKAN KEHADIRAN KITA.
DAN KETIKA KITA HADIR DALAM KANDUNGAN MAMA KITA, TUHAN SUDAH
MEMBENTUK DAN MENENUN KITA, BUKAN CUMA TUBUH JASMANI KITA, TAPI JUGA BIBIT POTENSI
YANG TUHAN LETAKAN DIDALAM KITA.
NAH, SEKARANG AHKIRNYA KITA TAHU BAHWA MASING-MASING KITA
TELAH DITENTUKAN,DIPANGGIL, DI BENTUK DARI SEMULA UNTUK TUJUAN ALLAH.. YAITU
AGAR DIA MENYATAKAN KEKAYAAN KEMULIAANNYA BAGI KITA.
POTENSI YANG TUHAN LETAKAN DALAM KITA ADALAH KEKAYAAN-NYA
KETIKA KITA MAU MENGGUNAKANNYA..KITA DIBENARKAN BAHKAN KITA
DIMULIAKAN.
SEMANGAT, DAN KEMBANGKAN
POTENSIMU YAH,GUYS
9th October 2015
Dear
My Creator,
Thank
you for your creations in me,
You
know, Dad. All You did is beautiful, and my soul is realized that
I
love YOU
I
dedicated all my #HYPERPOTENTIAL to My Creator,Jesus Christ J
With
Love,
Your
lovely Daughter
I feel so blessed hahaha
BalasHapusYesss..potensi/talenta/skill yg Tuhan taruhkan didlm diri kita sejak kita dilahirkan dapat dikembangkan untuk menyatakan kemuliaan nya didunia ini.. Tuhan mau pakai kita lebih besar lagi, Jiayou edethh..sangat memberkati sharing nya ;D
BalasHapusMakasih Koh...
BalasHapusAmennnn